Desa Wisata Ekasari: Gerbang Menuju Keaslian Budaya Jembrana
Di balik gemerlap destinasi wisata populer Bali seperti Ubud, Seminyak, dan Kuta, terdapat sisi lain dari Pulau Dewata yang masih alami dan belum banyak tersentuh wisatawan massal. Salah satunya adalah Desa Wisata Ekasari, sebuah permata tersembunyi di Kabupaten Jembrana, Bali Barat. Desa ini menyuguhkan pengalaman autentik kehidupan masyarakat Bali Barat dengan perpaduan antara tradisi agraris, kesenian lokal, serta warisan adat dan spiritual yang masih dijaga dengan teguh.
Mengapa Desa Ekasari Begitu Istimewa?
Desa Ekasari memiliki keunikan tersendiri dibandingkan desa wisata lain di Bali. Budaya Bali Aga (Bali asli) masih hidup dan berkembang di sini, menciptakan atmosfer yang berbeda dari daerah-daerah yang telah terpengaruh modernisasi. Lingkungan desa yang asri dengan udara sejuk pegunungan menjadi latar yang sempurna untuk memahami nilai-nilai tradisi Bali secara lebih dalam. Beberapa hal yang menonjol dari desa ini antara lain:
- Sistem Subak Tradisional: Pengelolaan irigasi sawah yang merupakan warisan budaya UNESCO dan masih diterapkan di lahan pertanian desa.
- Arsitektur Bali Kuno: Rumah-rumah warga yang mempertahankan bentuk dan struktur asli bangunan Bali kuno.
- Kerajinan Lokal: Warga desa masih aktif membuat anyaman dari bambu, janur, serta produk kerajinan tangan lainnya.
- Ritual dan Tradisi Adat: Upacara dan perayaan desa dijalankan sesuai kalender adat Bali dengan partisipasi seluruh masyarakat.
5 Aktivitas Budaya Unik yang Bisa Dinikmati Pengunjung
Berikut lima aktivitas utama yang bisa Anda nikmati saat berkunjung ke Desa Wisata Ekasari, dan semuanya memberikan wawasan berharga tentang kehidupan tradisional masyarakat Bali Barat:
1. Menyaksikan Tari Baris Jangkang
Tari Baris Jangkang adalah tarian sakral khas Jembrana yang menggambarkan semangat dan keberanian para prajurit Bali di masa lalu. Kostum penari sangat mencolok, dihiasi ornamen emas dan senjata tradisional. Tarian ini hanya dipentaskan dalam momen-momen adat penting seperti odalan atau upacara keagamaan, menjadikannya tontonan langka dan penuh makna spiritual.
2. Workshop Membuat Canang Sari
Canang sari adalah bentuk sesajen sederhana yang dibuat setiap hari oleh umat Hindu di Bali sebagai bentuk syukur kepada Sang Hyang Widhi. Di Desa Ekasari, Anda bisa mengikuti workshop langsung bersama ibu-ibu desa yang akan mengajarkan cara merangkai daun kelapa muda, bunga, dan perlengkapan sesajen lainnya. Aktivitas ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga membuka pemahaman baru tentang nilai spiritual masyarakat Bali.
3. Trekking Menyusuri Jalur Subak
Salah satu pengalaman paling menyegarkan di desa ini adalah trekking di sepanjang jalur Subak yang mengaliri sawah terasering. Anda akan diajak menyusuri saluran air, mempelajari bagaimana sistem ini dikelola secara gotong royong, dan memahami filosofi Tri Hita Karana—konsep keharmonisan antara manusia, alam, dan Tuhan—yang menjadi dasar kehidupan masyarakat Bali.
4. Menginap di Homestay Tradisional
Untuk pengalaman yang lebih mendalam, cobalah menginap di homestay milik warga lokal. Homestay ini biasanya berbentuk rumah adat dengan halaman terbuka, pura keluarga, dan dapur tradisional. Beberapa keluarga bahkan mengajak tamu untuk ikut serta dalam kegiatan sehari-hari seperti menyiapkan sarapan, memberi makan ternak, hingga memanen hasil kebun. Ini adalah cara terbaik untuk benar-benar merasakan kehidupan sebagai warga desa Bali.
5. Menikmati Hidangan Tradisional Bali Barat
Setelah beraktivitas, jangan lewatkan kesempatan mencicipi berbagai hidangan khas yang jarang ditemukan di restoran modern. Anda bisa menikmati Srombotan (sayuran dengan kelapa parut dan sambal), Lawar Kuwir (olahan daging itik atau landak dengan bumbu khas), serta Jukut Ares (sup dari batang pisang muda). Semua dimasak dengan resep turun-temurun menggunakan bumbu lokal yang kaya rasa.
Tips Berkunjung ke Desa Wisata Ekasari
Agar kunjungan Anda ke Desa Wisata Ekasari lebih nyaman dan berkesan, simak beberapa tips berikut:
- Waktu Terbaik: Kunjungi di pagi hari antara pukul 08.00 hingga 11.00 WITA agar dapat menikmati suasana desa yang masih segar.
- Pakaian Sopan: Gunakan pakaian yang sopan dan tertutup, terutama saat mengikuti kegiatan keagamaan atau memasuki area pura.
- Hormati Adat: Perhatikan petunjuk atau larangan adat, serta selalu minta izin jika ingin memotret aktivitas masyarakat.
- Gunakan Pemandu Lokal: Pemandu lokal akan membantu Anda memahami konteks budaya dan cerita di balik setiap aktivitas.
- Gabungkan Destinasi: Desa ini dapat dikunjungi dalam satu paket perjalanan dengan Pantai Medewi, Taman Nasional Bali Barat, atau Pura Rambut Siwi.
Desa Wisata Ekasari bukan sekadar destinasi wisata, tetapi tempat belajar hidup dari masyarakat yang masih menjaga harmoni dengan alam dan tradisinya. Ini adalah destinasi yang cocok bagi siapa saja yang ingin menyelami sisi autentik Bali yang jarang diketahui publik.
Setelah puas menjelajahi budaya dan alam Desa Ekasari, tidak ada salahnya melanjutkan perjalanan Anda untuk beristirahat dan mengisi energi. Salah satu pilihan tepat adalah menikmati kelezatan olahan laut segar di sekitar Jembrana. Dengan suasana pantai yang teduh dan masakan yang menggugah selera, pengalaman kuliner Anda di Bali Barat akan menjadi penutup manis dari petualangan budaya yang berkesan.